JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengungkapkan capaian digitalisasi pendidikan saat rapat dengan Komisi X DPR RI, Selasa (24/1/2023).
Rapat yang digelar di ruangan Komisi X Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, itu membahas evaluasi program kerja dan anggaran tahun 2022 dan persiapan pelaksanaan program kerja tahun 2023.
“Jadi ini (digitalisasi pendidikan) momen yang sangat historis, di mana sekarang 71.000 lebih sekolah formal telah menerima bantuan TIK di tahun 2020-2022,” kata Nadiem.
Dia menyebutkan, lebih dari 1,2 juta perangkat TIK berupa laptop dan proyektor telah diserahkan ke sekolah-sekolah formal.
Baca juga: Mendikbud Nadiem: 7 Ciri yang Harus Dimiliki Guru Penggerak
“Kami juga memberikan secara gratis empat platform digital yang bisa diakses semua sekolah di Indonesia,” ujar Nadiem.
Empat platform itu antara lain platform kampus merdeka, platform sumber daya sekolah, dan platform profil rapor pendidikan dan manajemen data serta infrastruktur.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI Vanda Sarundajang menyoroti program Kemendikbudristek yang banyak belum diketahui masyarakat.
Vanda menyarankan agar Nadiem lebih sering menyampaikan program-program Kemendikbudristek ke masyarakat.
Baca juga: Mendikbud Ristek: Mahasiswa Jangan Cengeng Jalani Program MBKM
“Yang ingin saya sampaikan bahwa mungkin Pak Menteri dan jajarannya harus sering-sering atau lebih banyak menyampaikan kepada kita semua, kepada publik, terkait dengan perubahan-perubahan yang sudah dilaksanakan oleh kementerian, khususnya ada program prioritas, program strategis, (progam) unggulan. (Program) merdeka belajar, kampus merdeka, sekolah penggerak, dan sebagainya,” kata Vanda.
Vanda menyebutkan, ia sering mendengar dari masyarakat terkait program Kemendikbudristek yang dibilang gagal.
“Sering kita dengar yang disampaikan kepada kita langsung ataupun yang kita dengar, kita baca lewat media bahwa lebih banyak disampaikan tentang kegagalan, atau tidak efektifnya program-progam yang sudah dibuat oleh pak Menteri dan jajaran,” ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.