JOMBANG – Bantuan operasional sekolah (BOS) tahap pertama tahun 2023 belum cair hingga kemarin (1/2). Agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, sekolah harus menggunakan dana talangan untuk kebutuhan selama Januari Februari.
’’BOS belum cair, jadi kebutuhan bulan Januari masih utang,’’ kata Eko Sisprihantono, kepala SMPN 3 Jombang, kemarin.
Ia menggunakan dana talangan, hingga uang pribadi kepala sekolah. ’’Pinjam sedapatnya, kadang ya pakai uang pribadi kepala sekolah,’’ ungkapnya.
Dalam satu bulan, SMPN 3 membutuhkan operasional Rp 40 juta. Untuk honor guru tidak tetap, pegawai tidak tetap, listrik, internet, koran, alat tulis kantor, dan lainnya. ’’Minimal Rp 40 juta satu bulan,’’ jelasnya.
Eko mengatakan, pencairan BOS tahap satu memang selalu terlambat dari tahun ke tahun. Biasanya, BOS cair sekitar Februari bahkan Maret. ’’Selalu telat di awal tahun. Cairnya tidak mesti, kadang Februari kadang Maret,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Senen, kepala Dinas P dan K Jombang mengatakan, batas akhir laporan realisasi tahun 2022 oleh sekolah di aplikasi rencana kegiatan dan anggaran sekolah 31 Januari. ’’Setelah itu, kita rekap saldo yang harus direview inspektorat. Nah proses review itu baru selesai hari ini (kemarin,Red),’’ urainya.
Setelahnya, tinggal menunggu transfer dari pusat. ’’Kita belum tahu kapan akan ditransfer, insya Allah bulan ini cair,’’ tegasnya. (wen/jif/riz)
Reporter: Wenny Rosalina